PENDAHULUAN
harus selalu dapat bersifat dinamis, selalu dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal
yaitu faktor diluar jangkauan perusahaan yang antara lain terdiri dari pesaing,
teknologi, peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, dan lingkungan sosial
budaya. Sedangkan faktor internal adalah variabel-variabel yang terdapat dalam
marketing mix yakni : Product (produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion.
Penetapan harga
barang dan jasa merupakan suatu strategi kunci dalam berbagai perusahaan
sebagai konsekuensi dari deregulasi, persaingan global yang kian sengit,
rendahnya pertumbuhan dibanyak pasar, dan peluan bagi perusahaan untuk
memantapkan posisinya di pasar. Harga mempengaruhi kinerja keuangan dan juga
sangatmempengaruhi persepsi pembeli dan penentuan posisi merek. Harga menjadi
suatu ukuran tentang mutu produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam
mengevaluasi produk-produk yang kompleks.
Beberapa factor
mempengaruhi keputusan manajemen mengenai bagaimana harga akan digunakan dalam
strategi pemasaran. Satu hal yang penting adalah mengestimai bagaimana para
pembeli akan menanggapi harga-harga alternative untuk suatu produk atau jasa.
Hubungan antara permintaan dan harga mempengaruhi keputusan penetapan harga.
Biaya produksi dan distribusi suatu produk menetapkan batas-batas bawah pada
keputusan penetapan harga.
Peran harga dalam
strategi pemasaran tergantung pada pasar sasaran, produk, dan strategi
distribusi yang dipilihnya. Pemilihan strategi mengenai produk dan distribusi
menetapkan pedoman untuk strategi harga maupun strategi promosi. Mutu dan ciri
produk, tipe saluran distribusi, para pengguna akhir yang dilayani, dan
fungsi-fungsi perantara, semua membantu menetapkan tarif harga. Ketika suatu
organisasi menetapkan suatu jaringan distribusi baru, pemilihan saluran dan
perantara dapat didorong oleh strategi harga. Dengan demikian, pengaruh
komponen campuran dengan yang lain mungkin berbeda-beda dalam situasi strategi
yang berbeda.
Strategi produk.
Kalau hanya melibatkan satu produk saja, maka keputusan penetapan harga
biasanya sederhana. Namun, dalam banyak hal keputusan penetapan harga
melibatkan berbagai produk. Misalkan dalam suatu situasi, melibatkan satu
produk dan pasokan yang dapat dikonsumsi untuk produk tersebut. Salah satu
strategi popular adalah menetapkan harga produk pada tingkat yang kompetitif
dan menetapkan marjin yang lebih tinggi untuk pasokan. Contohnya adalah film
untuk kamera, suku cadang kendaraan bermotor, dan pena yang dapat diisi
kembali. Juga harga-harga untuk lini produk tidak mesti bersesuaian dengan
harga masing-masing produk. Harga-harga dalam pasar swalayan didasarkan pada
suatu strategi bauran total dan bukannya menurut harga tiap butir secara
individual. Pemahaman mengenai komposisi-komposisi bauran dan antarhubungan
antara produk-produk adalah penting dalam penetapan strategi harga, khususnya
bila strategi merek dibangun pada suatu lini atau bauran produk ketimbang
berdasarkan tiap merek. Mutu dan ciri produk mempengaruhi strategi harga.
Sebuah produk bermutu tinggi mungkin memerlukan harga yang tinggi untuk
membangun prestise di pasar dan memenuhi persyaratan kinerja laba bagi
manajemen. Di pihak lain, suatu pabrikan yang memasarkan produk-produk dengan
merek buatan kepada pemasok seperti Wal-Mart atau Kmart harus diberi harga yang
kompetitif untuk memperoleh penjualan. Para eksekutif penetapan harga
menganalisis bauran produk, strategi pemberian merek, dan mutu serta cirri
produk untuk menentukan dampak dari factor-faktor ini terhadap strategi harga.
Strategi distribusi.
Tipe saluran, intensitas distribusi, dan bentuk saluran juga mempengaruhi
strategi harga. Kebutuhan dan motivasi perantara perlu dipertimbangkan dalam
menetapkan harga. Perusahaan memerlukan laba untuk membayar fungsi-fungsi
perantara dan menawarkan intensif secukupnya untuk memperoleh kerjasama mereka.
Penetapan harga sama pentingnya ketika distribusi dilakukan oleh pabrikan.
Penetapan harga dalam saluran-saluran yang dikoordinasikan secara vertical
mencerminkan seluruh pertimbangan saluran lebih daripada dalam saluran
konvensional. Distribusi yang intensif kemungkinan memerlukan penetapan harga
yang lebih kompetitif daripada distribusi selektif atau eksklusif.
Definisi Harga
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran /
marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga,
distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun
jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga
merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari
penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu
tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah
akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.
Menurut
Philip Kotler : “price is the amount of money charged for a product or service.
More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the
benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang
yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah
keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari
kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
Sedangkan
Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and or goods needed
to acquire some combination of another goods and its companying services”.
Pengertian di atas mengandung arti bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau
barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang
disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran
yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu
tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga
merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Harga
seperti background pada suatu produk. Banyak konsumen ingin membeli suatu
produk tetapi yang dilihat pertama kali adalah harga produk tersebut. Dan
sebaliknya hanya segelintir orang yaitu orang-orang kaya yang ingin membeli suatu
produk tetapi tidak mempedulikan berapa harga produk tersebut. Jika dilihat
secara umum, kita harus jeli dalam menetapkan harga dasar dari suatu produk
dengan mempertimbangkan berbagai factor seperti harga competitor, tujuan
perusahaan dan daur hidup produk. Strategi tersebut dapat digunakan untuk
produk yang baru maupun yang lama.
Penetapan
harga meraup pasar (skiming price). Menetapkan harga tinggi untuk
produk baru agar dapat meraup pendapatan maksimal lapis demi lapis
dari segmen yang bersedia membayar harga tinggi : perusahaan melakukan
penjualan lebih sedikit tapi lebih banyak mendatangkan laba. Contohnya;
HP, Laptop, Komputer, dll.
Penetapan
harga penetrasi pasar (penetration price). Menetapkan harga rendah untuk produk baru
agar dapat menarik pembeli dalam jumlah besar dan meraih pangsa pasar.
Contohnya; Tarif operator telepon, makanan, diterjen, dll.
Fungsi
Harga
Bagi perusahaan maupun konsumen, harga berfungsi
sebagai;
1. Sumber
pendapatan dan atau keuntungan perusahaan untuk pencapaian tujuan produsen
2. Pengendali
tingkat permintaan dan penawaran
3. Mempengaruhi
program pemasaran dan fungsi-fungsi bisnis lainnya bagi perusahaan. Harga dapat
berperan sebagai pengaruh terhadap aspek produk, distribusi, atau promosi.
4. Mempengaruhi
perilaku konsumsi dan pendapatan masyarakat.
Manfaat Strategi Penentuan Posisi
Harga
Harga digunakan dalam berbagai
cara dalam strategi penentuan posisi program pemasaran sebagai isyarat bagi
pembeli, suatu instrument persaingan, suatu cara untuk memperbaiki kinerja
keuangan, dan sebagai cara untuk melakukan fungsi-fungsi bauran pemasaran
lainnya (misalnya, penetapan harga promosi).
Isyarat bagi pembeli. Harga
merupakan alat komunikasi dengan pembeli. Harga cukup diterima oleh pembeli dan
merupakan dasar perbandingan diantara merek-merek. Harga mungkin digunakan
untuk memposisikan merek sebagai produk bermutu tinggi atau sebaliknya, untuk
mengejar persaingan langsung dengan merek-merek lain. Bila produk itu tidak
dapat dievaluasi, harga merupakan wakil bagi nilai.
Instrument persaingan. Harga
merupakan suatu cara yang cepat untuk menyerang yang persaingan atau
kemungkinan lain, untuk memposisikan suatu perusahaan di luar persaingan
langsung. Para pengecer dengan harga murah menggunakan suatu strategi harga
murah melawan toko serba ada dan pengecer lainnya. Strategi harga selalu
berkaitan dengan persaingan, tidak soal apakah perusahaan menggunakan harga
yang lebih tinggi, lebih murah, atau sama.
Memperbaiki kinerja keuangan.
Harga dan biaya menentukan kinerja keuangan. Strategi penetapan harga dinilai
berdasarkan dampak yang mungkin ditimbulkannya terhadap neraca keuangan
perusahaan tersebut, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Secara
historis, pertimbangan keuangan merupakan factor utama dalam strategi penetapan
harga oleh perusahaan-perusahaan dalam industry-industri yang sudah mapan
seperti industry minyak, baja, karet, kendaraan bermotor, dan kimia.
Industry-industri ini telah menggunakan metode pencapaian sasaran bagi
penetapan harga, yakni mereka menetapkan laba yang akan diterima dan kemudian menghitung
harga yang diperlukan untuk mencapai laba tersebut.
Pertimbangan bauran pemasaran.
Harga mungkin merupakan substitusi bagi usaha penjualan, iklan, dan mutu
produk. Selain itu, harga dapat digunakan untuk memperkuat kegiatan ini dalam
program pemasaran. Peran harga kerapkali tergantung pada bagaimana variable-variabel
lain digunakan dalam bauran pemasaran. Misalnya, harga dapat digunakan sebagai
insentif bagi anggota-anggota saluran dan armada penjualan perusahaan, sebagai
focus strategi promosi, dan sebagai lambang nilai. Dalam menentukan peran harga
dalam strategi pemasaran, pihak manajemen mengevaluasi pentingnya harga bagi
penentuan posisi persaingan, bagi pembeli, persyaratan keuangan, dan
antarhubungan dalam bauran pemasaran.
Tujuan Penetapan Harga
Perusahaan menggunakan strategi
harga untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain untuk mencapai hasil-hasil
tertentu (penjualan, pangsa pasar, laba) untuk penetrasi pasar atau posisi,
untuk mencapai fungsi-fungsi tertentu (misalnya, penetapan harga promosi), atau
untuk menghindari intervensi pemerintah. Biasanya terdapat lebih dari satu
tujuan, dan satu sama lain mungkin saling bertentangan. Kalau demikian, perlu
dibatasi hanya satu tujuan saja. Misalnya, jika tujuan penentuan harga adalah peningkatan
pangsa pasar sampai 20 persen, sementara tujuan lain adalah untuk mencapai
balik modal, maka pihak menajemen harus memutuskan apakah kedua tujuan tersebut
mungkin. Jika tidak, yang satu harus dikorbankan. Tujuan menetapkan pedoman
esensial untuk strategi harga.
Tujuan penetapan harga berbeda-beda menurut
factor-faktor situasi yang ada dan preferensi manajemen. Harga rendah mungkin
dimaksudkan untuk memperoleh posisi pasar, melemahkan pesaing baru, atau
menarik pembeli baru. Berikut ini adalah beberapa contoh tujuan penetapan
harga.
1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.
2. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.
3. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.
4. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
5. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.
1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.
2. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.
3. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.
4. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
5. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.
Situasi Penetapan Harga
Situasi
penetapan harga dalam suatu organisasi memusatkan perhatian yang terus menerus
karena kondisi eksternal, tindakan pesaing, dan peluang untuk memperoleh
keunggulan bersaing melalui tindakan penetapan harga yang senantiasa berubah. Situasi
penetapan harga meliputi:
Menentukan bagaimana sebaiknya menetapkan suatu
harga produk baru. Seringkali, terdapat kelenturan dalam memilih suatu harga
Mengevalusi kebutuhan untuk menyesuaikan harga
karena adanya kekuatan eksternal dan perubahan dalam daur hidup produk
Mengubah strategi penentuan posisi yang
mensyaratkan modifikasi terhadap strategi harga yang sekarang
Menanggapi tekanan-tekanan dari perang harga dan
ancaman-ancaman persaingan lainnya
Keputusan
mengenai harga untuk produk-produk yang ada mungkin mencakup kenaikan,
penurunan, dan mempertahankan harga pada tingkat yang sekarang. Situasi
persaingan merupakan suatu factor yang penting dalam menentukan kapan harus
mengubah suatu harga. Permintaan dan estimasi harga merupakan pengaruh yang kuat
terhadap penetapan harga produk baru.
Analisis penetapan
harga adalah hal yang penting dalam mengevaluasi ide-ide produk baru, dalam
mengembangkan strategi uji pemasaran, dan dalam memilih strategi perkenalan
secara nasional. Analis juga penting bagi produk-produk yang ada karena adanya
perubahan dalam pasar dan lingkungan persaingan, juga karena tidak memuaskan
kinerja produk dan modifikasi strategi pemasaran terhadap daur hidup produk.
Analisis penetapan harga meliputi;
(1) Estimasi
mengenai kepekaan pasar produk terhadap harga
(2) Penentuan
biaya produk
(3) Analisis
persaingan
(4) Penilaian
terhadap hambatan-hambatan hukum dan etika.
Penetapan Harga
Analisis
mengenai situasi penetapan harga memberikan informasi yang sangat berguna untuk
memilih strategi penetapan harga. Pertimbangan lain adalah:
1) Menentukan
fleksibilitas harga
2) Memutuskan
bagaimana memposisikan harga dikaitkan dengan biaya dan apakah hal itu dapat
digunakan sebagai dasar untuk menentukan harga
3) Memilih
strategi bersaing dan penentuan posisi.
Menentukan
fleksibilitas harga, penentuan posisi harga terhadap persaingan, dan memutuskan
seberapa aktif suatu komponen di dalam program pemasaran tidak hanya menetapkan
pedoman penting yang berlaku untuk melaksanakan suatu strategi penetapan harga.
Tetapi juga perlu untuk menentukan kebijakan dalam menuntun keputusan penetapan
harga dan strategi penetapan harga.
Suatu
kebijakan penetapan harga dapat mencakup pertimbangan diskon, kemudahan,
pengembalian, dan pedoman kerja lainnya. Kebijakan merupakan landasan
pelaksanaan dan pengelolaan strategi penetapan harga. Kebijakan tersebut bias
dalam bentuk tertulis walaupun banyak perusahaan beroperasi tanpa kebijakan
penetapan harga yang formal.
Struktur
harga berkaitan dengan bagaimana setiap butir di dalam lini produk harga
dihubungkan dengan yang lain. Barang-barang tersebut mungkin ditujukan pada
pasar sasaran yang sama atau kelompok-kelompok pengguna akhir yang berbeda.
Misalnya, toko serba ada seringkali menawarkan kategori produk ekonomi dan
premium. Bila hanya ada satu produk saja, perbedaan harga antara produk-produk
biasanya mencerminkan lebih dari sekedar variasi biaya. Pasar swalayan yang
besar mematok harga untuk total daya-laba penawaran produk ketimbang untuk
kinerja masing-masing barang. Pengecer-pengecer ini telah mengembangkan
analisis computer dan prosedur penetapan harga untuk mencapai penjualan, pangsa
pasar, dan tujuan laba.
Perusahaan
menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga
secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan
berikut ini yakni:
1. Cost-Based
Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
(a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus)
Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
(b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran).
Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari.
(a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus)
Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
(b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran).
Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari.
2. Value-Based
Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
3. Competition-Based
Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
(a) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
(b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.
Metode Penetapan Harga Produk(a) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
(b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan mark-up pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
Penetapan harga diskon dan
pengurangan harga:
Diskon tunai. Pengurangan harga bagi pembeli yang membayar tagihan tepat waktu.
Diskon pembelian banyak. Pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah besar.
Diskon fungsional. Pengurangan harga ditawarkan oleh penjual kepada anggota saluran distribusi yang melakukan fungsi tertentu, seperti menjual menyimpan dan mencatat.
Diskon musiman. Pengurangan harga bagi pembeli barang dagangan atau jasa diluar musim.
Pengurangan harga. Uang promosi yang dibayarkan oleh pabrik kepada pengecer sebagai imbalan atas persetujuan untuk mendukung produk dengan cara tertentu.
Pentetapan harga tersegmentasi. Menjual satu produk atau jasa dengan dua harga atau lebih walaupun perbedaan harga tidak didasarkan pada perbedaan biaya.
Diskon tunai. Pengurangan harga bagi pembeli yang membayar tagihan tepat waktu.
Diskon pembelian banyak. Pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah besar.
Diskon fungsional. Pengurangan harga ditawarkan oleh penjual kepada anggota saluran distribusi yang melakukan fungsi tertentu, seperti menjual menyimpan dan mencatat.
Diskon musiman. Pengurangan harga bagi pembeli barang dagangan atau jasa diluar musim.
Pengurangan harga. Uang promosi yang dibayarkan oleh pabrik kepada pengecer sebagai imbalan atas persetujuan untuk mendukung produk dengan cara tertentu.
Pentetapan harga tersegmentasi. Menjual satu produk atau jasa dengan dua harga atau lebih walaupun perbedaan harga tidak didasarkan pada perbedaan biaya.
Penetapan
harga khusus
Penetapan
harga didasarkan pada biaya, permintaan, persaingan, atau kombinasi dari
factor-faktor ini. Metode yang berorientasi pada biaya menggunakan biaya
produksi dan pemasaran produk sebagai dasar penentuan harga. Metode penetapan
harga yang berorientasi pada permintaan mempertimbangkan tanggapan pasar yang
diestimasikan terhadap harga-harga alternative. Tingkat tanggapan harga dan
pasar yang paling menguntungkan dipilih. Metode yang berorientasi persaingan
menggunakan harga-harga pesaing sebagai titik acuan dalam menetapkan harga.
Harga yang dipilih mungkin di atas, di bawah, atau sama dengan harga pesaing.
Pada umumnya, satu metode (biaya, permintaan, atau persaingan) merupakan dasar
untuk penetapan harga walaupun factor-faktor lain juga mungkin mempunyai
pengaruh tertentu.
Segmentasi
harga. Harga digunakan dalam beberapa pasar untuk menarik segmen-segmen pasar
tertentu. Misalnya, harga pesawat terbang bervariasi menurut kondisi
pembeliannya. Versi yang berbeda dari produk dasar yang sama mungkin ditawarkan
dengan harga yang berbeda untuk mencerminkan perbedaan bahan dan cirri produk.
Perusahaan-perusahaan produk industry mungkin menggunakan besarnya diskon
sebagai jawaban terhadap perbedaan jumlah barang yang dibeli oleh konsumen.
Perbedaan elastisitas harga mungkin perlu untuk menarik segmen-segmen yang
berbeda.
Penetapan
harga saluran distribusi. Strategi penetapan harga oleh para pabrikan yang
menggunakan orang-orang perantara pemasaran mencakup pertimbangan mengenai
kebutuhan harga oleh para anggota saluran. Strategi yang digunakan oleh
produsen harus memungkinkan adanya fleksibiitas dan intensif yang perlu untuk
mencapai tujuan penjualan. Keputusan-keputusan ini mensyaratkan dilakukannya
analisis mengenai biaya dan harga pada semua jenjang saluran. Jika harga
produsen yang ditetapkan bagi para perantara terlalu tinggi, marjin yang kecil
mungkin membuat para perantara untuk enggan mempromosikan merek-merek produsen.
Marjin berbeda-beda menurut sifat dan pentingnya fungsi yang diharapkan
dilakukan oleh para perantara di dalam saluran. Misalnya, marjin antara biaya
dan harga jual harus cukup besar untuk mengkompensasi semua stok yang rusak di
gudang grosir.
Fleksibilitas
harga. Pertimbangan penting lainnya adalah menentukan kefleksibelan harga
tersebut. Apakah harga itu harga mati, atau dapatkah dinegosiasikan antara
pembeli dan penjual? Toys “R” Us menerapkan harga rendah dan tidak melakukan
obral, tetapi manajemen bersedia melakukan penyesuaian harga setiap saat.
Barangkali yang paling penting, perusahaan sebaiknya membuat fleksibilitas
harga sebagai suatu keputusan kebijakan dan bukannya sebagai tanggapan taktis.
Sebagian harga yang ditetapkan oleh perusahaan terlalu kaku, sementara yang
lain mungkin mempunyai daftar harga yang tidak menunjukkan harga jual yang
sebenarnya. Juga penting untuk menyadari aspek-aspek hukum dalam penetapan
harga produk bila diterapkan kebijakan penetapan harga yang fleksibel.
Penetapan
harga daur hidup produk. Sebagian perusahaan mempunyai kebijakan sebagai
pedoman penetapan harga daur hidup produk. Tergantung pada tahapannya di dalam
daur hidup produk, harga suatu produk tertentu atau seluruh lini produk mungkin
didasarkan pada pangsa pasar, daya-laba, arus kas, atau tujuan lainnya. Dalam
banyak pasar produk , harga cenderung turun (dalam dolar tetap) ketika produk
itu menjalani daur hidupnya. Berdasarkan daur hidupnya, tujuan dan kebijakan
yang berbeda dapat diterapkan pada produk-produk tertentu didalam bauran atau
lini. Harga menjadi suatu elemen strategis yang lebih aktif selama
produk-produk tersebut menjalani daur hidup dan tekanan persaingan timbul,
biaya makin menurun, dan voleme meningkat. Strategi penetapan harga daur hidup
produk harus sejalan dengan seluruh strategi penentuan posisi program pemasaran
yang digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar